top of page

7 Tips Berlibur Hemat & Nyaman di Jepang

  • Phu
  • May 23, 2015
  • 4 min read

Saya percaya selalu ada cara buat berlibur ke luar negari dengan biaya super hemat. Syaratnya mudah cukup dengan riset yang detail sebelum perjalanan dimulai :) Biasanya saya melakukan riset mendetil tersebut minimal 2 bulan sebelum keberangkat.

Semakin jauh jadwal keberangkatanmu, maka semakin besar kesempatanmu untuk menggali informasi dan mendapatkan tiket-tiket murah untuk pesawat, bookingan hotel, tiket bus atau kereta antar kota ataupun promosi lainnya. Dan ini 7 tips dari saya supaya budget liburanmu di Jepang lebih terkontrol.

1. Stay in a budget hotel

Buat kamu yang akan solo travelling, menginap di dormitory ataupun capsul hotel adalah pilihan terbaik untuk menghemat budget. Sedangkan untuk yang pergi berkelompok, menyewa kamar ryokan atau kamar pada umumnya di rumah penduduk juga menjadi pilihan hemat.

Biaya menginap di dormitory ataupun capsul hotel cukup beragam, berkisar antara 250-350 ribu rupiah. Sedangkan kamar ryokan pun juga cukup beragam, antara 500 ribu rupiah per orang. Memang sih harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan dormitory atau capsul, tapi pengalaman tidur di dalam kamar Ryokan hanya bisa dirasakan di Jepang. So let's give it a try at least once in our life!

2. JR Pass is a must for a certain cases!

Berkeliling ke 8 kota di Jepang terasa lebih murah karena saya memiliki JR pass. Dengan menunjukkan JR pass saya bisa berkeliling ke berbagai kota di Jepang dengan menggunakan kereta super cepat Shinkanzen untuk jangka waktu tertentu. Tapi jika kamu hanya berencana berlibur ke tiga kota utama seperti Tokyo - Kyoto - Osaka rasanya JR pass ga butuh-butuh banget. Karena kamu jauh lebih bisa menghemat dengan menggunakan willer bus pass untuk 5 hari seharga 1 juta rupiah. Willer bus pass ini digunakan untuk menggunakan bus malam antar kota, dengan menggunakan bus malam otomatis kamu akan menghemat biaya penginapan juga.

Dalam perjalanan kali ini saya membeli JR Pass untuk jangka waktu 7 hari. Saya berada di Jepang selama 12 hari, pada 4 hari pertama saya memilih untuk tidak mengaktifkan JR pass ini. Coba ikuti cara saya dalam menerapkan penggunaan JR Pass agar lebih efektif:

1. Hari #1 & #2 di Osaka, manfaatkan Osaka day pass

2. Hari #3 Osaka - Kyoto saya memilih untuk membeli Kyoto pass seharga Rp 50,000 untuk bus dan subway di dalam kota, dan saya tidak mengaktifkan JR Pass ini

3. Hari #3 & #4 banyak dihabiskan untuk berjalan kaki dan sesekali naik bis di Kyoto, jadi tetap tidak perlu mengaktifkan JR Pass

4. Hari #5 - #11 ini adalah saatnya saya memaksimalkan penggunaan JR Pass saya selama 7 hari lamanya.

Important Note:

1. JR Pass hanya bisa dibeli sebelum keberangkatan ke Jepang (tidak diperjual belikan di Jepang). Ada banyak travel yang menyediakan JR Pass ini.

2. Harga JR Pass untuk 7 hari adalah sekitar Rp 3,500,000,-

3. Untuk memesan kereta antar kota, sebaiknya dilakukan sehari atau 2 hari sebelumnya. Hindari memesan di hari keberangkatan, karena disaat peak seasson banyak kursi yang penuh. Dan kamu pasti tidak ingin menghabiskan waktu 2-3 jam perjalanan dengan berdiri.

4. JR Pass tidak berlaku untuk kereta malam (overnight train), jika kamu ingin menghemat biaya hotel dan lebih banyak melakukan perjalanan di malam hari, sebaiknya pilih Willer Bus pass.


3. IOCA atau SUICA card, a ticket to ride

Selain untuk berkeliling antar kota di Jepang JR Pass juga dapat dipergunakan untuk berkeliling di dalam kota. Ada berbagai jaringan JR subway dalam kota, namun keberadaannya sangat terbatas. Setiap kota memiliki sistem subwaynya sendiri, setiap kota di Jepang berbeda-beda, namun dengan memiliki ICOCA Card hal ini tidak akan menjadi masalah. Karena ICOCA Card bisa dipergunakan diberbagai kota apapun sistemnya. Bukan hanya untuk subway saja, ICOCA Card juga bisa dipergunakan untuk transportasi lain seperti bus, tram, dll.

Sistem pembeliannya cukup mudah, kamu tinggal membeli dari mesin ICOCA. Begitu juga untuk pembelian saldonya, juga bisa dilakukan secara langsung di mesin yang sama.

4. Osaka day pass for 28 free places to visit

Biaya transportasi dengan ICOCA Card untuk sekali perjalanan berkisar antara Rp 22,000,- hingga Rp 30,000,-. Jika daerah kunjunganmu di Osaka berjauhan, hal itu akan membuat kamu harus berulang kali berganti-ganti kendaraan, ada baiknya kamu membeli Osaka Day Pass. Harga day pass ini adalah Rp 230,000,- sounds expensive huh?!?


But no need to worries, biaya Rp 230,000,- ini tidak kamu keluarkan hanya untuk menggunakan beragam alat transportasi seharian penuh di Osaka. Dengan memiliki Osaka Day Pass kamu akan mendapat fasilitas gratis mengunjungi 28 tempat wisata di Osaka. So you definetely have to buy it!


5. Rent bike in Takayama

Kota kecil Takayama ini belum memiliki kecanggihan alat transportasi seperti subway, hanya ada bus sebagai alat transportasi utamanya. Karena kota ini tidak terlalu besar, kenapa tidak mencoba untuk mengeksplorasinya dengan bersepeda. Biaya sewa per jamnya adalah Rp 30,000,- per sepeda. Jika kamu ingin menggunakan sepeda seharian penuh, kamu bisa mengambil paket hemat seharga Rp 120,000,- per sepeda.

6. Book one way ticket to Tateyama - Kurobe Alpine route in advance

Spring break with white winter kind of view is only happen for a while in Japan. Kesempatan untuk menikmati pegunungan salju di kala musim semi di Jepang memang sangat langka. Wisata ini hanya dibuka setiap akhir April hingga akhir Mei. Jadi pastikan kedatanganmu ke Jepang tepat diantara tanggal dan bulan tersebut.

Perjalanan menyusuri Tateyama - Kurobe Alpine route ini menghabiskan waktu sedikitnya 6 jam perjalanan dengan menggunakan 6-7 kendaraan yang berbeda. Untuk menghindari setiap pemberhentian kamu harus sibuk mengantri tiket, sebaiknya memesan secara online keseluruhan tiket untuk 6-7 kendaraan tersebut. Biayanya pun jauh lebih murah untuk 1 paket perjalanan sekitar 1 juta rupiah.

7. Book a ticket pass to Doraemon museum in advance

Kalau baru pertama kali ke Tokyo pasti sebagian besar wisatawan ingin berkunjung ke Fujiko F Fujio Doraemon museum. Sebenarnya letaknya sih ga persis di kota Tokyo, museum ini berada di kota Kawazaki sekitar 45 menit dari kota Tokyo.

Karena kunjungan di museum ini selalu membludak, maka setiap pengunjung sebaiknya memesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya. Pengunjung bisa membelinya melalui mesin penjual tiket di gerai-gerai lawson ataupun membelinya secara online di travel perjalanan di Jepang. Saya memilih opsi yang kedua, karena buat saya yang ga paham dengan huruf jepang membeli langsung di gerai lawson akan merumitkan, terlebih lagi sebagian besar pekerja gerai lawson di Jepang juga tidak mahir berbahasa Inggris.


Dengan membelinya secara online saya memang harus membayar biaya Rp 50,000,- ribu lebih mahal dari harga aslinya (atau sekitar Rp 220,000,-). Dan menurut saya harga ini masih masuk akal, so its still oke to spend on it.

Dengan membeli di online, agen perjalanan pun memberikan kemudahan dengan mengirimkan tiket tersebut ke hotel ataupun ke post office di airport kedatanganmu.

Comments


Recent Posts
Search By Tags
Follow Me
  • Facebook Clean
  • Instagram Clean
  • Twitter Clean
  • Pinterest - White Circle
  • YouTube Clean

© 2023 by DO IT YOURSELF. Proudly created with Wix.com

bottom of page